twitter


Jelas terbaca bahwa judulnya sangat menarik sekali, itu hanya bagian dari ke-"lebay"-an ku yang kadang merangkai kata dengan se-enak "dewe" (sendiri). Kadang sang kekasih ku yang tercantik pun sering mengeluh betapa tidak nyambungnya antara setiap kata dalam kalimat yang ku rangkai. Ku juga kesulitan dalam menelusuri pada bagian mana bahasa ku yang gak nyambung.
Tapi gak usah jauh-jauh sih, dalam untaian tulisan ini pun sangat terbaca (judulnya apa!, kalimat pengantarnya apa!). Ok mari kita fokus lagi !!!
Perjalanan hidup saya membawa saya hingga berada di sini, di Singkawang. Entah tersiram angan apa sehingga saya terbawa arus internet mengantarkan saya hingga membuka blog ini. Melihat kering kerontanya postingan pada blog ini pun membuat saya ingin menyirami dengan sedikit goresan dari beberapa hal yang sedang saya geluti saat ini. (nah tuh ... katanya mulai gak nyambung lagikan?). ok, fine. now we are back to topic.
Singkawang merupakan sebuah kota madya yang berada di Kalimantan Barat, Singkawang bagi saya merupakan sebuah kota yang sangat berbeda dari beberapa kota dan daerah yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Singkawang lebih dikenal juga sebagai kota "amoy".  Saat di tanya awal-awal kesini saya ditanya gimana amoy singkawang?, tahu amoy?, dengan pertanyaan bertubi-tubi (lebay) dan saya memang berwajah polos sangat susah menyembunyikan raut wajah bingung (kadang hal ini si-doi sangat suka). Dan lagi-lagi saya punya watak memang gak mau kalah, lalu saya pun berdalih : oh "amoy" ... cewek kan?. kok tahu?. saya tahu kata amor masalahnya, jadi mungkin mirip-mirip gitulah ... STOP! saya sedang tidak membahas itu. Now we are back to the topic (wah gile, bahasa gue makin menggila nih, niatnya biar si-doi terpana. Orang bahasa sih masalahnya. dan saya yakin, tanpa saya cerita postingan ini pun tinggal tunggu waktu saja dia komentar postingan saya ini).
Sudah panjang lebar saja uraian kata-kata saya nih, singkat cerita sebenarnya saya pengen kasih tahu pada anda-anda yang sempat mampir di blog saya ini apalagi sampai membaca dan mencerna kata-kata gak jelas dari saya ini bahwa sekarang saya sedang di Kota Singkawang. Saya menjalani karir saya sebagai tenaga pendidik / instruktur di salah satu Kampus di Kota Singkawang ini, Tepatnya Kampus Akademi Komunitas Singakwang. Lain waktu saya akan berceri tentang Kampus tercinta ini yah. Malam pada saat mengurai tulisan ini pun saya sedang "ngantor" numpang wi-fi dan semoga bermanfaat.
Terimakasih banyak atas segalanya. Salam Semangat para Blogger !!!.
Gak usah dicari saya yang mana yah, yang sadar kamera itulah ciri-ciri saya.


Abdul Haris Heryani, S.Pd -- Lokasi : UnHas Makassar
Hmmm... tak ada yang spesial yang pengen saya uraikan pada postingan kali ini, hanya lama saya menatap kenapa blog ini saya nama kan "GENERASI SAPE". Sekilas dulu memang sangat bangga menjadi salah satu generasi dari kecamatan sape yang bisa melakukan hal-hal membanggakan untuk sape pada umumnya dan pribadi pada khususnya. Tapi sayang sekali, sampai detik ini pun saya merasa tak ada hal yang bisa saya banggakan untuk saya gandengakan kondisi itu dengan keadaan ku sekarang ini. Saya hanya salah satu generasi yang tak banyak berbuat sesuatu buat daerah sendiri, saya hanya numpang nama bahwa saya memang manusia yang dilahirkan di daerah tersebut. Ah semua ini tak sesuai dengan harapanku. Tapi masih ada waktu untuk terus melangkah, tak banyak hal yang bisa ku lakukan. Tapi semangat hidup ini akan menjadi modal saya untuk berbuat lebih baik lagi.


Selamat semua wahai para pembaca dan para fans ku yang sangat suka sekali baca blog jelek dan gak tentu arah postinganya ini. dah lama gak posting dan baru tersirat juga bahwa blog adalah tempat curhat ku dari dulu. nah kali ini ku mau bercerita sedikit kisah masa lampau yang terjadi sekitar 3 atau 4 jam yang lalu.
Tapi sebelum sampai kesitu ku beritahukan tentang hari ini, hari ini adalah hari pertama bulan puasa, hari pertama ku berbuka puasa, hari pertama bulan ramadhan di daerah rantauan baru tepatnya di Medan. dan kebiasaan selama kuliah dijogja dulu pun terbawa sampai disini, yaitu menjadi pelanggan setia berbuka puasa bersama di Mesjid Kampus. Nah, kali ini yang menjadi sasaran ku adalah Mesjid Dakwah milik Kampus USU (Universitas Sumatra Utara). Dan dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah, setelah sholat inilah cerita inti dimulai.
Sebelum melanjutkan kisah itu sedikit yang harus ku tekankan pada pandangan beberapa saudara saya yang tak sepandang dengan saya. beberapa sahabat saya sempat memandang bahwa berbuka puasa di masjid hanya mencari makan gratis saja. itu adalah pernyataan yang sangat merugi bagi orang yang punya pandangan tersebut. bagi saya berbuka puasa diMasjid adalah sebuah rekreasi rohani yang paling indah saya rasa, lewat agenda itu saya benar-benar bisa merasakan nuansa ramdhan yang begitu agungnya menurut saya. Tak jarang bahwa beberapa dari kelompok kami semasa kuliah dulu membawa bekal sendiri, jadi tujuannya bukan makan gratis lho ... tapi kebersamaan yang tak bisa kita jumpai di bulan lain, dan yang paling agung sekali adalah pahala yang dijanjikan Allah SWT yang menjadi idaman kita semua dan semoga kita diposisikan di surgaNYA yang agung, Amin .... (malah jadi ceramah nih ... calon ustad yah? hahah ... jangan sebut itu karena ku akan menjadi seperti judul postingan ini). haha...


Ini bukan tentang sebuah ideologi yang pelik, tapi hanya sebuah pendapat ku secara pribadi yang kurasa sangat perlu ku rumuskan agar menjadi sebuah kalimat yang menarik. Dan kalimat ini ku uraikan dalam bahasa Bima sebagai bahasa Ibu. Kata kerja yang ku gunakan adalah "ISI".
Isi dalam bahasa bima memiliki persamaan arti dalam bahasa Indonesia. yang kemudian saya tambahkan ada 3 bagian yang harus di isi dalam kehidupan ini, ketiga bagian tersebut adalah : Isi Tuta, isi ade, dan isi loko.

Isi Tuta.
Isi tuta dalam arti bahasa Indonesia diartikan sebagai Isi Kepala, simpel sih yang saya maksud disini adalah bagaimana usaha kita dalam mengisi pikiran kita untuk sesuatu hal yang bermanfaat, misalanya dengan belajar berbagai hal, baik dalam disiplin ilmu secara formal dan non formal. Formal yang dimaksud berupa proses pendidikan di Sekolah maupun Kampus, disana kita diajarkan berbagai disiplin ilmu yang terancang dengan sistematis searah dengan tujuan bangsa. Dan pendidikan non formal yang diluar dari proses formal tadi, baik berupa pelatihan atau seminar-seminar dan semuanya merupakan proses membimbing kita untuk mengetahui dan menelaah hal-hal yang sedang kita geluti masing-masing dan tak jauh tujuannya demi kemaslahatan hidup umat manusia. Dan "isi tuta" ini bisa dimaknai dengan menambah wawasan. Harapnya jadilah insan yang memiliki wawasan yang cukup demi mencapai kehidupan yang di idamkan.

Isi Ade.
Singkat saja sih, untuk bagian ini kalau di artikan yah isi hati. well, yang ingin saya jelaskan disini adalah bahwa kehidupan kita ini pun harus seimbang, tidak hanya berfokus pada titik menambah pengetahuan saja, tapi hati, perasaan dan sikap kita pun harus kita update terus biar memiliki moral yang diharapkan keluarga dan bangsa kita yang tercinta ini. Pada bagian ini banyak sekali yang mengabaikan akan urgent-nya hal ini, moral yang dibutuhkan sejalan dengan pengetahuan kita. Percuma jika engkau memiliki pengetahuan yang mumpuni tapi moral mu tak lebih baik hewan yang berkeliaran di alam liar. Banyak jalan untuk memahami moral yang baik dan yang diharapkan. Dalam kehidupan kita pun dikenal dengan norma-norma sosial, silahkan cek sendiri apa makna tentang norma-norma itu. Dan tatanan dalam Agama pun telah banyak mengajarkan banyak hal untuk memperbaiki atau membimbing kita ke hal tersebut.

Isi Loko.
Hahaha,,, sebenarnya sedikit menggelitik juga sih di kasih sub judul yang ini, karena maknanya sedikit keluar dari pembahasan yang serius sebelumnya. ituk kata ini saya maknai dengan memberi kehidupan pada pribadi kita, secara harafiah isi loko dalam bahasa indonesia di artikan sebagai mengisi perut. Tak banyak yang harus saya jelaskan pa maksud saya pada bagian terakhir ini, tapi saya mencoba merumuskan bahwa, Isi tuta dan isi ade kita selaraskan demi isi loko. Kita hidup memerlukan energi lewat makan dan minum, dan hal itu tidak di dapat dengan serampangan. maka tingkatkan pengetahuan mu, milikilah moral yang sempurna demi kehidupan yang mapan.

Kesimpulan.
"Isi pu tuta ra ade mu ndi raka kai isi loko ma taho"
Belajar meningkatkan wawasan dan sikap yang diharapkan demi memnuhi kebutuhan hidup.


Kata pertama yang harus saya tulis adalah : woww ... judul yang keren (dalam benak saya sih), entah apa yang merasuki saya hingga pengen sekali membuat postingan dengan judul seperti itu, tapi tujuannya adalah sama saja sih.
Secara pribadi saya hanya ingin menguraikan beberapa kata-kata yang ada dalam benak saya, yang dalam penerapannya bahwa kata-kata ini akan menjadi semacam motivasi dan dan inspirasi saya untuk lebih baik pada tahun 2014 ini, karena angan besar yang hendak ingin saya gapai.

Kerja Keras, Berpikir Cerdas dan Beramal dengan Ikhlas.

Itulah sedikit tatanan kata yang sangat menarik perhatian saya, kata-kata ini saya dapat tahun-tahun pertama masa perjuangan kuliah S1 dulu di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), almamater yang sangat membanggakan.
Mari kawan-kawan kita jalani hidup ini untuk lebih baik lagi, saya menawarkan semangat pribadi saya untuk teman-teman semua, ambil hal baik yang bisa kalian petik pada pribadi saya, dan jangan contohi kejelekan saya, tegur aku bila sangat keterlaluan, karena ku butuh kritikannya semua demi mencapai kebaikan yang diharapkan.