twitter


Ini bukan tentang sebuah ideologi yang pelik, tapi hanya sebuah pendapat ku secara pribadi yang kurasa sangat perlu ku rumuskan agar menjadi sebuah kalimat yang menarik. Dan kalimat ini ku uraikan dalam bahasa Bima sebagai bahasa Ibu. Kata kerja yang ku gunakan adalah "ISI".
Isi dalam bahasa bima memiliki persamaan arti dalam bahasa Indonesia. yang kemudian saya tambahkan ada 3 bagian yang harus di isi dalam kehidupan ini, ketiga bagian tersebut adalah : Isi Tuta, isi ade, dan isi loko.

Isi Tuta.
Isi tuta dalam arti bahasa Indonesia diartikan sebagai Isi Kepala, simpel sih yang saya maksud disini adalah bagaimana usaha kita dalam mengisi pikiran kita untuk sesuatu hal yang bermanfaat, misalanya dengan belajar berbagai hal, baik dalam disiplin ilmu secara formal dan non formal. Formal yang dimaksud berupa proses pendidikan di Sekolah maupun Kampus, disana kita diajarkan berbagai disiplin ilmu yang terancang dengan sistematis searah dengan tujuan bangsa. Dan pendidikan non formal yang diluar dari proses formal tadi, baik berupa pelatihan atau seminar-seminar dan semuanya merupakan proses membimbing kita untuk mengetahui dan menelaah hal-hal yang sedang kita geluti masing-masing dan tak jauh tujuannya demi kemaslahatan hidup umat manusia. Dan "isi tuta" ini bisa dimaknai dengan menambah wawasan. Harapnya jadilah insan yang memiliki wawasan yang cukup demi mencapai kehidupan yang di idamkan.

Isi Ade.
Singkat saja sih, untuk bagian ini kalau di artikan yah isi hati. well, yang ingin saya jelaskan disini adalah bahwa kehidupan kita ini pun harus seimbang, tidak hanya berfokus pada titik menambah pengetahuan saja, tapi hati, perasaan dan sikap kita pun harus kita update terus biar memiliki moral yang diharapkan keluarga dan bangsa kita yang tercinta ini. Pada bagian ini banyak sekali yang mengabaikan akan urgent-nya hal ini, moral yang dibutuhkan sejalan dengan pengetahuan kita. Percuma jika engkau memiliki pengetahuan yang mumpuni tapi moral mu tak lebih baik hewan yang berkeliaran di alam liar. Banyak jalan untuk memahami moral yang baik dan yang diharapkan. Dalam kehidupan kita pun dikenal dengan norma-norma sosial, silahkan cek sendiri apa makna tentang norma-norma itu. Dan tatanan dalam Agama pun telah banyak mengajarkan banyak hal untuk memperbaiki atau membimbing kita ke hal tersebut.

Isi Loko.
Hahaha,,, sebenarnya sedikit menggelitik juga sih di kasih sub judul yang ini, karena maknanya sedikit keluar dari pembahasan yang serius sebelumnya. ituk kata ini saya maknai dengan memberi kehidupan pada pribadi kita, secara harafiah isi loko dalam bahasa indonesia di artikan sebagai mengisi perut. Tak banyak yang harus saya jelaskan pa maksud saya pada bagian terakhir ini, tapi saya mencoba merumuskan bahwa, Isi tuta dan isi ade kita selaraskan demi isi loko. Kita hidup memerlukan energi lewat makan dan minum, dan hal itu tidak di dapat dengan serampangan. maka tingkatkan pengetahuan mu, milikilah moral yang sempurna demi kehidupan yang mapan.

Kesimpulan.
"Isi pu tuta ra ade mu ndi raka kai isi loko ma taho"
Belajar meningkatkan wawasan dan sikap yang diharapkan demi memnuhi kebutuhan hidup.


Kata pertama yang harus saya tulis adalah : woww ... judul yang keren (dalam benak saya sih), entah apa yang merasuki saya hingga pengen sekali membuat postingan dengan judul seperti itu, tapi tujuannya adalah sama saja sih.
Secara pribadi saya hanya ingin menguraikan beberapa kata-kata yang ada dalam benak saya, yang dalam penerapannya bahwa kata-kata ini akan menjadi semacam motivasi dan dan inspirasi saya untuk lebih baik pada tahun 2014 ini, karena angan besar yang hendak ingin saya gapai.

Kerja Keras, Berpikir Cerdas dan Beramal dengan Ikhlas.

Itulah sedikit tatanan kata yang sangat menarik perhatian saya, kata-kata ini saya dapat tahun-tahun pertama masa perjuangan kuliah S1 dulu di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), almamater yang sangat membanggakan.
Mari kawan-kawan kita jalani hidup ini untuk lebih baik lagi, saya menawarkan semangat pribadi saya untuk teman-teman semua, ambil hal baik yang bisa kalian petik pada pribadi saya, dan jangan contohi kejelekan saya, tegur aku bila sangat keterlaluan, karena ku butuh kritikannya semua demi mencapai kebaikan yang diharapkan.