twitter


Selamat semua wahai para pembaca dan para fans ku yang sangat suka sekali baca blog jelek dan gak tentu arah postinganya ini. dah lama gak posting dan baru tersirat juga bahwa blog adalah tempat curhat ku dari dulu. nah kali ini ku mau bercerita sedikit kisah masa lampau yang terjadi sekitar 3 atau 4 jam yang lalu.
Tapi sebelum sampai kesitu ku beritahukan tentang hari ini, hari ini adalah hari pertama bulan puasa, hari pertama ku berbuka puasa, hari pertama bulan ramadhan di daerah rantauan baru tepatnya di Medan. dan kebiasaan selama kuliah dijogja dulu pun terbawa sampai disini, yaitu menjadi pelanggan setia berbuka puasa bersama di Mesjid Kampus. Nah, kali ini yang menjadi sasaran ku adalah Mesjid Dakwah milik Kampus USU (Universitas Sumatra Utara). Dan dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah, setelah sholat inilah cerita inti dimulai.
Sebelum melanjutkan kisah itu sedikit yang harus ku tekankan pada pandangan beberapa saudara saya yang tak sepandang dengan saya. beberapa sahabat saya sempat memandang bahwa berbuka puasa di masjid hanya mencari makan gratis saja. itu adalah pernyataan yang sangat merugi bagi orang yang punya pandangan tersebut. bagi saya berbuka puasa diMasjid adalah sebuah rekreasi rohani yang paling indah saya rasa, lewat agenda itu saya benar-benar bisa merasakan nuansa ramdhan yang begitu agungnya menurut saya. Tak jarang bahwa beberapa dari kelompok kami semasa kuliah dulu membawa bekal sendiri, jadi tujuannya bukan makan gratis lho ... tapi kebersamaan yang tak bisa kita jumpai di bulan lain, dan yang paling agung sekali adalah pahala yang dijanjikan Allah SWT yang menjadi idaman kita semua dan semoga kita diposisikan di surgaNYA yang agung, Amin .... (malah jadi ceramah nih ... calon ustad yah? hahah ... jangan sebut itu karena ku akan menjadi seperti judul postingan ini). haha...

Oke, mari kita lanjutkan pada ceritanya, selepas sholat magrib saya mencoba membiasakan diri untuk menghabiskan waktu selama dimesjid sampai waktu isya dan sholat taraweh, hari pertama taraweh kemarin berlangsung dengan sedikit membaca dan bertegur sapa dengan takmir mesjid dan membantu memasang pembatas sholat untuk kaum hawa dan kaum adam-nya. nah untuk hari kedua ini masjid dipenuhi hilir mudik para anak-anak yang ramai sekali, saya mencoba mengabaikan mereka dengan membaca Al-qur'an namun ada satu anak yang kira-kira umurnya dah 7tahun, dia bertanya, abang mau mengaji? ku juga mau ikut bang. saya pun dengan senang hati menganggukan kepala dan bertanya, adik iqro berapa?. sang anak itupun menjawab, saya udah Al-Qur'an bang, tapi ku masih juz1. mendengar jawaban ini membuat saya sedikit kaget karena mereka bukan anak-anak yang asing dengan Al-Qur'an nih. dan saya lanjutkan menyimak bacaanya, luar biasa lancarnya. dalam hati saya mengagumi dan bilang (gila nih anak, tajwid dan lafalnya mantap bangat, ku aja kalah nih, jadi malu minta di ajaran oleh anak ini) (ala sinetron).
nah sedang asik pun si anak ini mengaji, temanya beramaian duduk melingkari aku, dan menyimak temannya membaca, selepas itu yang lain pada rebutan ingin membaca juga. dan yang menjadi perbincangan kecil yang menarik perhatian saya dari mereka adalah mereka saling menanyakan, kamu dah berapa juz hafalnya? ada yang jawab 2, 3, dan baru satu juz. Mendengar itu tak ada satu kata pun ku yang dapat ku katakan pada mereka, dalam hati ku hanya merasa terpukul dan malu, di umur ku yang sudah 27 tahun ini tak ada separuh juz pun yang bisa ku hafal, sedangkan mereka berkisaran umur 5-8 tahun dah sangat fasih dengan itu.
tak bisa ku lanjutkan serius mengajari mereka, dan kubiarkan mereka entah mau ngapain saja, namun biasalah anak kecil yang suka lari mondar mandirpun menjadi aktifitas membahagiakan mereka. disaat mereka asik sendiri dan ku punya peluang untuk beranjak disitu ku pun mendapat celah untuk keluar mesjid dan mencari air minum. dan merenungi apa yang terjadi barusan. 
sungguh ku merasa prihatin dengan kondisi ku saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda setelah membaca posting di blog ini, jangan lupa disertai identitas anda seperlunya.